"Untuk Kamu Yang Hampir Menyerah, Semoga Jalan Kembali Terarah Ya, Let's Do It ... Bismillah"
Tuesday, November 16, 2021
tak terarah
Sunday, November 7, 2021
kali ini adalah kali kedua mencari jawaban rasa penasaran saya dan mencari jawaban yang manjadi doa saya. mudah-mudahan itu harapan saya untuk membongkar rasa penasaran saya.
Bandel dan susah memang sudah di kasih nasihat sana-sini, tapi ya begitu aku. kalau belum mencoba tidak akan tahu rasanya jatuh. setiap hal yang jatuh rasa sakitnya akan berbeda-beda. padahal aku tahu jatuh itu rasanya sakit, tapi aku mau merasakan lansgugn sakitnya jatuh dengan beribu-ribu perasaan.rasanya jatuh dan luka inilah menurutku berharga pelajarannya
obat penawar dari segala perkelahian antara logika dan perasaan
sambil erat melaju memegang stang motor, aku kembali ke jalan yang sama walaupun belum tahu arah.
pikirnya mudah saja, nanti akan ada jalan karena pertolongan dari mana saja
jika menemukan dengan mudah tandanya aku masih di restui semesta dan pemilik semesta.
padahal dalam hatinya ada perkelahian antara logika dan perasaaan. kali ini lebih banyak dimenangkan oleh logika. berjalan seperti ini rasanya seperti orang bodoh saja, mungkin akan ditertawakan sebagian pendukung logika. Disisi lain tak peduli banyaknya pendukung, perasaan akan memberikan jawaban baginya.
Jika nantinya ada kegagalan, setidaknya aku menikmatinya untuk pergi tidak sia-sia
kamu tau, aku terlihat seperti apa saat itu ?
seperti orang yang tersesat mencari sesuatu tapi aku tahu jalan pulang sambil menangis dalam hati
hanya akan kunikmati sendiri rasanya.
riskawijayanti- minggu tujuh november dua ribu dua satu
Wednesday, September 29, 2021
saat ini saya berada di masa sulit
dimana segala yang aku rasa mungkin sedang tidak baik-baik saja
pernah gak sih merasa sakit dan kecewa menjadi orang yang tidak terpilih ?
kemudian berfikir panjang menjadi "apa ini ada yang terasa salah pada diri saya"?
semua gema yang meracuni otak saya bahwa saya ini yang bertindak bodoh dan salah.
Ketika saat itu memutuskan untuk tegas dan merasa sok bisa menghadapi kenyataan yang mungkin pahit dan getir yang akan di terima saat saat saya bertanya "kita ini sedang dikeadaan seperti apa, kok rasanya menggantung itu menyakitkan ?"
semua yang saya lakukan itu hanya mencari tahu apa jawabannya dalam doa saya.
walaupun mungkin saya sudah menerka takdir dihari itu.
Mungkin kalau saja sedikit lebih sabar untuk tidak berusaha mencari jawaban yang menyakitkan itu, sekarang masih bersama dia.
Mungkin kalau saja aku mengambil keputusan pintanya untuk datang saja ke rumah orangtuanya tanpa dia ceritanya ada berbeda dan sudah ada titik terang
mungkin saja kalau aku tidak menekannya yang membuat dia gelisah dan membiarkan dia bersama waktu yang dia mau. jawaban yang melukai tidak akan pernah aku dengar
Mungkin saja ...
Tuesday, January 19, 2021
sedang berusaha
11 agusutus 2020
saat ini saya sedang menjaga perasaan yang entah untuk dia yang aku di gantungkan harapan di tahun ini. setelah sebelumnya aku , pernah kecewa yang mendalam hingga ku lupa tujuan hidupku.
saya begitu menyesali kepada dirimu yang tak ingin ku ingat lagi. Mengapa begitu bodohnya aku. bahkan ingin dengar namamu saja sekalipun tidak.
namun proses kecewa itu berbuah manis dan kini aku menikmati hasil kekecewaanku membuang jauh rasa itu untuk terus berontak bangkit yang aku ingini
hingga dengan pencapainku sekarang karena doa kedua orang tua, saudara, dan lain-lain
walaupun aku bosan mendengar pintanya orang tua ku untuk segera dan segera membuat aku gerah.
segala usaha dengan diam aku. juga ingin ku mengakhiri ini untuk menemukan jawaban yang menjadi pertanyaan besarku.
salah satunya yang kusebut dia, yang kukenal hanya sebatas dunia sekejap jentik jari.
jari yang memiliki peran banyak, mengubah persepsi dia dan aku.
Keinginan aku untuk membuka dia menjadi harapan setelah aku membaca semua data dirinya dari kepribadian tulisannya yang terbuka untuk siapa saja. Mengenali dia dari titik koma yang ku baca. Asyik dalam penggambaran wujud yang ku terka namun masih abu. Semua yang sedang ku usahakan hanya bisa kusambut dalam sujud.
Ah ... mungkin saja . Dia yang ku semogakan Engkau kabulkan kali ini.
Tuesday, November 10, 2020
wahai hati bersabarlah
Sunday, December 31, 2017
Sunday, December 3, 2017
Pengalaman berobat mata (kacamata) dengan subsidi BPJS
Berawal dari ibu saya yang mengalami kendala dalam penglihatan memutuskan untuk berobat dengan mengunakan BPJS agar mendapat keringanan biaya.
Pertama, ibu saya berobat di faskes tingkat 1 yaitu puskesmas atau klinik.
Faskes tingkat 1 ibu saya adalah puskesmas yang tidak ada fasilitas untuk pengobatan mata sehingga dokter memberikan rujukan untuk ke rumah sakit HGA depok.
Surat rujukan sudah didapat dari puskesmas kemudian kami langsung ke rumah sakit HGA untuk pemeriksaan tensi kemudian mengantre untuk pemeriksaan dokter mata.
Ibu saya mendapatkan resep dokter dan surat keterangan pembuatan kacamata ke optik kemudian surat tersebut dibawa ke kantor BPJS guna disetujui oleh pihak BPJS.
Setelah mendapatkan persetujuan dari BPJS kami mendapatkan 5 daftar toko optik untuk pembuatan kacamata yang bekerja sama oleh BPJS. Surat tersebut adalah adanya subsidi dari BPJS sebesar Rp. 200.000,- untuk kelas 2.
Kami memilih salah satu optik yang menurut ulasan google recomended yaitu optik socca di itc depok.
Setelah memberikan resep dari dokter ibu saya dikenakan biaya lensa sebesar Rp 350.000,- dan biaya bingkai/frame Rp. 150.000,- jadi totalnya Rp 500.000,- dan hasil nego dapat potongan jadi Rp 450.000,- (total biaya optik tanpa biaya BPJS)
Total Rp. 450.000 - Rp 200.000,- (subsidi BPJS ) = Rp. 250.000,- yang dibebankan ibu saya.
Demikian pengalaman saya semoga bermanfaat.
Terima kasih